Foto bersama peserta IYC 2018/beritabanjarmasin.com |
Ketua AMSA Zona IV dan Director of Program International Youth Conference AMSA Kalimantan Arisandi Hidayatullah menuturkan, para kaum muda sebagai penerus bangsa dapat menciptakan resolusi atau tuntutan terkait kasus kemanusiaan yang marak terjadi di Asia Tenggara. Kegiatan ini sendiri dihadiri perwakilan pemuda dari negara-negara ASEAN.
“Semoga Persoalan-persoalan di Asia Tenggara, seperti konflik horisontal antar etnis atau agama yang belum terselesaikan, bisa diselesaikan AMSA – IYC. Solusi-solusinya disampaikan ke pemerintah masing-masing,” terangnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Dalam acara itu, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengaku sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Orang nomor satu di Banua itu berujar kegiatan ini bertepatan dan dapat mengambil momentum peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018 kemarin. “Kita berharap generasi muda Kalsel menjadi spirit of Banua,” katanya.
Pertemuan pemuda wilayah ASEAN ini adalah upaya pelajar-mahasiswa muslim untuk memperkuat ukhuwah, dan pertemuan membahas problematika yang terjadi di negara-negara kawasan ASEAN, dengan mengedepankan asas dan landasan Islam.
Dalam kegiatan ini akan membahas problema yang terjadi di Asia Tenggara seperti masalah pendidikan, pembangunan karakter, ekonomi syariah, sosial kultural, perdamaian dan kemanusiaan, serta dakwah dan politik. (puji/sip)
Posting Komentar